sarunghp

sarung hp

Senin, 04 Juni 2012

KONKURS PERKUTUT

KONKURS

Konkurs merupakan wujud pengukuran keindahan suara perkutut hasil peternakan, pemeliharaan, dan perawatan. Konkurs diselenggarakan oleh P3SI. Pelaksanaannya ada beberapa tingkat yang disesuaikan dengan lingkupnya. Penyelengaraan konkurs perkutut diatur oleh P3SI ( Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia ). Organisasi ini bersifat Non politik dan non komersial. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan antara lain menghimpun para pelestari perkutut dalam satu wadah organisasi yang teratur, menyebarluaskan kecintaan seni suara perkutut, mengembangkan ilmu pengetahuan perkutut (termasuk peternakan, pelestarian, dan penjurian ), menanamkan rasa setia kawan san semangat gotong royong di antara penggemar perkutut, serta menyelenggarakan konkurs perkutut secara berkala dan teratur.
 
Kedudukan pengurus pusat P3SI di ibukota ( Jakarta ). Pengurus pusat membentuk koordinator wilayah ( Korwil ) pada setiap propinsi, kordinator daerah ( Korda ) pada setiap kotamadya dan kabupaten, serta Sub-korda di setiap kecamatan. Pelaksanaan konkurs perkutut meliputi tata cara penyelenggaraan, tata cara penjurian, dan sistem penilaian suara perkutut. Keseluruhannya dihimpun dalam satu ketetapan, yaitu Tata cara konkurs dan penjurian P3SI. Jenjang konkurs menurut pedoman P3SI dibedakan 4 tingkat, yaitu lokal, regional, besar dan nasional.


Konkurs lokal dilaksanakan oleh Sub-korda. Penyelenggaraanya dianjurkan sebanyak mungkin. Konkurs ini bersifat penggalakan karena diutamakan untuk memberi peluang kepada perkutut baru yang belum terlatih. Diharapkan setelah mengikuti konkurs lokal, nantinya dapat ikut serta dalam konkurs regional, besar, dan nasional. Bagi anggota atau penggemar perkutut baru dan penggemar berekonomi lemah, ajang ini merupakan kesempatan yang bagus untuk latihan bagi perkututnya. Dalam konkurs ini, jumlah kerekan yang dipasang bebas, tidak dibatasi, sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Konkurs regional adalah konkurs yang diselenggarakan untuk memperebutkan kejuaraan daerah, seperti piala Bupati, piala Walikota, maupun piala HUT Kota setempat. Konkurs ini diselenggarakan oleh Korda. Dalam pelaksanaan konkurs regional, arena lomba berupa lapangan terbuka, berbentuk blok persegi empat, (5 X 5 atau 5 X 6 m). Tinggi kerekan 7-7,5m. Jarak antar kerekan 4-5 m. Penilaian dipertanggung-jawabkan oleh 3 atau 4 juri penilai yang terdiri dari 2 koordinator juri, 2 atau 1 orang dewan juri. Juri tersebut dibantu oleh penancap bendera yang jumlahnya 4 orang atau sesuai kebutuhan. Perkutut yang dilombakan disebut berbunyi dan mulai diberi nilai bila telah berbunyi berturut-turut sedikitnya 5 kali.

Konkurs Besar adalah konkurs yang diselenggarakan untuk memperebutkan kejuaraan wilayah yang dikaitkan dengan peringatan hari-hari besar nasional, seperti HUT RI, Hari Pahlawan, Hari Kesaktian Pancasila. Konkurs ini dibedakan dua jenis, yaitu konkurs besar terjadwal dan konkurs besar atas permintaan Korwil P3SI. Dalam Penyelenggaraannya, lapangan dibagi dalam blok persegi empat berukuran 5 m X 5 m atau 6 m X 6 m. Tinggi kerekan 7 – 7,5 m dengan jarak antar kerekan 4 – 5 m. Jumlah kerekan disesuaikan dengan kebutuhan. Penilaian dipertanggung-jawabkan oleh 4 orang juri penilai, 2 koordinator juri, 1-2 orang dewan juri, dan 4 orang pembantu penancap bendera. Syarat burung mulai diberi nilai adalah setelah burung berbunyi berturut-turut sedikitnya 8 kali.

Konkurs Nasional dilaksanakan untuk memperebutkan kejuaraan tingkat nasional, seperti perebutan piala kejuaraan nasional P3SI (Kejurnas), piala hari ulang tahun P3SI dan piala Hari Lingkungan Hidup. Masing-masing konkurs tersebut dilakukan setahun sekali. Sebagai pelaksanaannya yaitu Korda-Korda yang jadwalnya digilir. Subkorda tidak dibenarkan sebagai pelaksana. Konkurs Nasional maksimal terdiri 144 kerekan. Bentuk tiap-tiap blok berupa persegi empat (5 X 5 atau 6 X 6 m). Tinggi kerekan 7 – 7,5 m. Jarak antar kerekan 4-5 m. Penilaian dipertanggung jawabkan oleh 4 orang juri penilai, 2 orang koordinator juri, 2 orang dewan juri, dan 2 orang pembantu penancap bendera. Syarat burung berbunyi dan mulai diberi nilai setelah berturut-turut berbunyi sedikitnya 8 kali. Burung perkutut yang telah mendapatkan juara nasional maupun juara besar tidak dibenarkan untuk diikutsertakan dalam kejuaraan konkurs lokal. Dengan adanya perbedaan ketentuan-ketentuan pada tiap-tiap konkurs, rasa bangga pemilik burungpun akan berbeda-beda bila burungnya mendapat juara.

Berdasarkan usia dan prestasi perkutut yang disertakan, konkurs perkutut dibedakan atas 3 kelas, yaitu konkurs piyik, yunior, dan senior. Konkurs piyik pada umumnya digelar pada hari Sabtu sore, menjelang lomba konkurs senior atau yunior yang berlangsung pada esok pagi harinya. Dengan demikian, konkurs piyik telah berkembang menjadi konkurs sore. Kelemahan konkurs sore untuk piyik adalah banyak piyik yang terkena stress karena kondisi fisik yang belum sekuat perkutut dewasa. selama ini, belum ada aturan baku untuk konkurs piyik. Bunyi piyik tak mungkin gacor seperti perkutut dewasa yang mampu berbunyi sampai 5-6 kali berturut-turut. Paling banter kemampuan piyik hanya berbunyi 2-3 kali saja.

MAKNA BENDERA KONCER

Suara perkutut baru dinilai setelah memperoleh bendera tanda bunyi. Untuk membedakan burung yang bunyi di babak pertama, kedua, ketiga, dan keempat, warna bendera yang diberikan berbeda-beda. Untuk babak pertama, biasanya bendera segitiga yang diberikan berwarna putih, sedangkan untuk babak kedua merah, babak ketiga hijau, dan babak keempat kuning. Setelah mendapat bendera tanda bunyi, juri terus memantau perkembangan suara perkutut. Kalau layak ditingkatkan, juri akan memberitahukan pada penancap bendera untuk memberikan bendera koncer satu warna yang berukuran lebih besar dibandingkan bendera tanda bunyi. Bendera koncer satu warna (hijau) ini sebagai pertanda bahwa burung tersebut sudah mendapat nilai 42.

Burung yang gacor (bunyi terus) dan bunyinya makin lama semakin bagus, nilainya dapat ditambah, tetapi harus menunggu burung itu berbunyi sampai empat kali berturut-turut. Apabila telah layak nilainya dinaikkan, bendera koncer satu warna dicabut, diganti bendera koncer dua warna (hijau di bagian bawah dan kuning di atasnya). Bendera ini berarti nilainya naik menjadi 42,5. Untuk menambah bendera dua warna menjadi tiga warna (merah, kuning, hijau) yang berarti jumlah nilainya 43, tidak bisa diputuskan oleh seorang juri penilai saja. Prosedur penilaiannya sebagai berikut :
  • Burung telah berbunyi sekurang-kurangnya delapan kali berturut-turut dan semua unsur suara yang masuk dalam kategori penilaian harus terpenuhi. Bunyinya tanpa salah dan pembagiannya pas, hal ini menyangkut aspek suara depan, tengah, dan ujung.
  • Juri penilai mengusulkan kepada koordinator juri agar ikut mendengarkan suaranya.
  • Koordinator membubuhkan paraf persetujuan dalam lembar penilaian.
Apabila burung bersangkutan layak dinaikkan nilainya, koordinator juri segera memerintahkan petugas untuk mencabut bendera koncer dua warna dan menggantinya dengan bendera koncer tiga warna (hijau, kuning, biru). Dengan demikian nilainya menjadi 43.

Bendera koncer bisa ditambahkan menjadi empat warna, asalkan kualitas burung masih layak untuk diberi nilai lebih tinggi. Bendera koncer empat warna (putih, merah, kuning, dan hijau) dilengkapi dengan gombyok kecil pada bagian atasnya. Bendera ini menandakan total nilai yang diraih 43,5. Pemberian bendera empat warna berikut gombyok kecil melalui prosedur sebagai berikut :
  • Burung telah delapan kali manggung berturut-turut tanpa salah dan memenuhi syarat keindahan.
  • Diusulkan oleh juri atau koordinator kepada koordinator lain atau ketua (dewan) juri.
  • Penilaiannya disetujui oleh dua orang koordinator atau seorang koordinator dan ketua juri.

Bendera lima warna merupakan bendera empat warna (putih, merah, kuning, dan hijau) dengan gombyok besar. Burung yang mendapat bendera ini berarti memperoleh nilai 44. Burung dengan kualitas yang pas-pasan sulit memperoleh bendera lima warna. Untuk mendapatkan bendera ini, burung harus memenuhi syarat yaitu ; gacor 10 kali berturut-turut tanpa salah dan disetujui oleh seorang juri dan dua orang koordinator.

Bendera koncer lima warna dengan gombyok besar dua warna di bagian atas hanya bisa diraih oleh burung yang sudah lolos dengan meraih bendera lima warna dengan gombyok besar satu warna. Bendera koncer lima waran dengan gombyok besar dua warna diberikan bila jumlah nilai yang diperoleh 44,5. Bendera ini hanya akan diraih oleh beberapa ekor burung saja, terutama di babak ketiga atau di babak keempat saja. Bendera lima warna plus ini bisa diraih bila; burung berbunyi sepuluh kali berturut-turut tanpa salah dan diusulkan oleh koordinator juri serta ketua dewan juri menyertakan tanda tangannya sebagai pengesahan.

Bendera yang paling istimewa adalah bendera koncer lima warna dengan gombyok besar dua warna dan satu bola ping pong di atasnya. Burung yang mendapat bendera ini benar-benar istimewa karena mempunyai nilai bulat 45. Pemberian total nilai 45 ini sangat jarang terjadi sebab bendera istimewa ini hanya diberikan untuk burung yang sudah lolos meraih nilai 44,5. Nilai tertinggi ini masih layak naik setengah poin lagi sehingga menjadi 45. Masing-masing unsur penilaian, yaitu suara depan, tengah, ujung, kualitas suara, dan iramanya, memperoleh nilai 9 (nilai maksimal). Apabila dalam perhitungan terakhir terjadi nilai draw (sama), misalnya sama-sama bernilai 44, tugas para perumus yang berhak menentukan juaranya. Berdasarkan peraturan P3SI, pemenangnya adalah burung yang memiliki backing nilai tambah dibandingkan lawannya. Misalnya, burung A pernah menyabet nilai 44,5 di babak kedua, sedangkan di babak lainnya kurang dari angka tersebut. Adapun burung B tidak pernah menyabet nilai setinggi itu selama 4 babak lomba. Walaupun total nilai empat babak dibagi rata jumlahnya sama (44), burung A ditetapkan sebagai juaranya.

TANDA-TANDA PENGHARGAAN

Pemenang dalam konkurs berhak mendapat tanda penghargaan yang berupa piala/trophy, medali, dan piagam penghargaan. Tanda-tanda penghargaan bagi tiap jenjang konkurs dibedakan sebagai berikut :
  • Untuk Konkurs Nasional, sebuah piala/trophy bergilir dan 30 buah piala/trophy tetap. Sekurang-kurangnya 5 buah medali emas 22 karat, masing-masing seberat 5 gram, 3 gram, dan 2 gram. Piagam pemenang dari pengurus pusat P3SI.
  • Untuk Konkurs Besar, sebuah piala bergilir dan 30 piala/trophy tetap. Sekurang-kurangnya 3 buah medali emas 22 karat, masing-masing seberat 5 gram, 3 gram, dan 2 gram. Piagam pemenang dari pengurus Korwil P3SI setempat.
  • Untuk Konkurs Regional, 30 puluh buah piala/trophy tetap. Piagam pemenang dari pengurus Korda P3SI setempat.
  • Untuk Konkurs Lokal, Piala/Trophy atau hadiah lainnya yang dapat diatur menurut kemampuan dan kondisi Korda/Sub-Korda P3SI setempat. Piagam penghargaan dan pengurus Korda P3SI setempat.

Minggu, 03 Juni 2012

MENJODOHKAN PERKUTUT

Apabila sepasang perkutut telah berjodoh dan bertelur, selanjutnya hampir tidak ada lagi hambatan dalam perkembang-biakannya. Hambatan yang paling sering dialami oleh peternak, terutama pemula, justru terjadi pada rahap awal, yaitu pasangan perkutut tidak mau kawin alias tidak jodoh. Jika terjadi hal seperti ini, bagaimana cara mengatasinya. Uraian berikut yang akan menjawabnya.

A.    Membeli Pasangan yang Telah Jodoh

Banyak peternak perkutut yang mencampur beberapa anakan perkutut dalam satu sangkar sebelum burung-burung tersebut dijual. Setelah berumur enam bulan atau lebih, anak perkutut ini mulai menampakkan tanda-tanda dewasa kelamin. Perkutut jantan mulai mencari pasangan dengan mengeluarkan bunyi sambil mengangguk-anggukkan kepala. Betina yang tertarik akan mendekat. Keduanya lalu saling mendekatkan kepala. Perkutut jantan lalu membuka paruh untuk memberi makanan kepada perkutut betina.

Untuk peternak pemula, bisa memanfaatkan tanda-tanda seperti ini dalam memilih pasangan perkutut. Jika ada sepasang perkutut telah menampakkan tanda-tanda seperti ini, berarti keduanya telah jodoh dan siap berkembang biak. Jika berniat membelinya, segera saja perkutut yang menampakkan tanda-tanda seperti ini disemprot dengan air hingga basah, lalu ditangkap. Jika tidak ditandai dengan air, akan sangat membingungkan dalam menangkapnya. Setelah berjodoh, segera pasangan tersebut dimasukkan ke sangkar perkembangbiakan. Selama beberapa hari pasangan burung ini akan beradaptasi dengan tempat yang baru. Setelah beradaptasi, pasangan ini akan menampakkan tanda-tanda awal perkembangbiakan.

Biasanya peternak perkutut yang menjual hasil ternakannya juga menyediakan pasangan perkutut yang sudah jodoh. Bisa saja kita membeli pasangan perkutut seperti ini dari peternak. Pasangan seperti ini bisa langsung dimasukkan ke sangkar perkembangbiakan.
Bagi peternak pemula, membeli pasangan yang sudah jodoh memang sangat menguntungkan. Tak perlu lagi repot-repot menjodohkan perkutut. Pasangan yang sudah jodoh bisa langsung dimasukkan ke dalam sangkar perkembangbiakan.

Cara memilih pasangan yang sudah berjodoh seperti di atas juga memiliki kekurangan. Peternak tidak bisa bereksperimen menjodohkan perkutut sesuai dengan keinginannya. Penjodohan semata-mata tergantung pada perkutut tersebut dalam memilih pasangan. Dengan demikian, kualitas suara keturunannya juga semakin tidak bisa diprediksi. .Namun, bagaimanapun juga cara ini bisa dicoba oleh pemula. Dalam beternak perkutut, tidak mungkin seorang peternak pemula bisa langsung mencetak burung berkualitas tanpa harus belajar terlebih dahulu. Inilah bagian dari proses belajar itu.

B.    Menjodohkan Sepasang Perkutut

Adakalanya sepasang perkutut langsung kawin ketika disatukan dalam satu sangkar. Namun, tidak jarang pula sepasang perkutut yang telah lama dijodohkan tidak mau lekas kawin. Bahkan, sepasang perkutut yang kelihatannya saling tertarik ketika dicampur malah berkelahi.
Ketidakcocokan pasangan perkutut umumnya ditandai dengan betina yang tidak mau menerima pejantan. Perkutut betina selalu menghindar ketika didekati pejantan. Akibatnya, perkutut jantan selalu mengejarnya. Tidak jarang betina yang tidak mau menerima pejantan selalu dikejar-kejar dan dipatuki. Jika terus dibiarkan, perkutut betina akan mengalami luka, bahkan mati.
Hal seperti di atas hanya merupakan gambaran bahwa menjodohkan perkutut kadang-kadang tidak semudah atau mungkin juga tidak sesulit yang kita bayangkan. Seberapa mudah atau sulitnya menjodohkan perkutut ada baiknya jika dicoba terlebih dahulu.

1.     Menjodohkan satu jantan dengan satu betina

Apabila  ingin  mengawali   beternak  hanya  dengan  sepasang perkutut, cara ini bisa dipilih.  Cara penjodohan yang satu ini juga memungkinkan peternak melakukan eksperimen untuk menghasilkan anak-anak perkutut yang berkualitas dengan cara menjodohkan induk-induk yang berkualitas.

Untuk menjodohkan seekor perkutut jantan dan betina, langkah pertama tentunya membeli calon induk jantan dan betina. Ada baiknya jika keduanya dibeli tidak dari peternak yang sama. Jika dibeli dari peternak yang sama, ada kemungkinan akan terjadi perkawinan antarsaudara. Sebaiknya dipilih perkutut yang masih muda, umurnya tidak lebih dari tiga bulan. Sepasang perkutut yang masih muda ini selanjutnya dimasukkan dalam sangkar yang berbeda. Sangkarnya cukup dilengkapi dengan tenggeran, wadah pakan, wadah minum, dan penampung kotoran. Kedua sangkarnya setiap hari harus saling didekatkan, baik ketika sedang dijemur atau sudah ditempatkan di tempat teduh, supaya kedua perkutut bisa saling melihat.

Selama kurang lebih tiga bulan, kedua burung akan saling berinteraksi. Jika perkutut jantan berbunyi, perkutut betina akan menyahutnya. Selanjutnya, perkutut jantan akan berusaha menarik perhatian betina dengan suara dan anggukan kepala. Jika ada reaksi— seakan-akan ingin keluar dari sangkar dan mendekati perkutut jantan—dari perkutut betina, berarti ada kemajuan dalam penjodohan.
Pasangan yang sudah menampakkan perilaku seperti itu bisa dicampur dalam satu sangkar. Beberapa saat setelah dicampur pasangan ini harus dipantau. Jika keduanya tidak menampakkan tanda-tanda saling bermusuhan, kemungkinan besar keduanya telah jodoh. Perilaku seksual buriing jantan menjadi sangat jelas jika keduanya telah jodoh. Percumbuan antara sepasang burung ini biasanya diakhiri dengan perkawinan. Dalam sehari bisa terjadi perkawinan berulang-ulang. Perilaku seksual perkutut mudah diamati ketika burung tersebut sedang dijemur.

Jika ada tanda-tanda perkutut jantan berusaha mengawini perkutut betina, keduanya bisa segera dipindah ke sangkar perkembangbiakan. Sebelumnya sangkar perkembangbiakan harus sudah diisi dengan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan.

Apabila setelah dicampur perkutut jantan terlihat mematuki perkutut betina, keduanya harus segera dipisah. Kemungkinan perkutut betina belum siap kawin atau pejantannya memang galak. Jika terus disatukan, perkutut betina akan terluka, bahkan bisa mati. Satu bulan kemudian, keduanya bisa disatukan lagi. Jika perkutut jantan masih menyerangnya, berarti keduanya memang tidak jodoh. Kedua perkutut ini harus dipasangkan dengan perkutut lain. Burung lain yang akan dipasangkan dengan burung ini kalau jantan harus lebih muda dari betina ini dan kalau betina harus lebih tua dari pejantan ini.

2.     Satu jantan bebas memilih betina

Melakukan penjodohan dengan cara ini berarri harus membeli seekor perkutut jantan dan beberapa—paling tidak lebih dari dua— ekor betina. Burung-burung ini disatukan dalam sangkar berukuran panjang kira-kira 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm. Sangkar ini cukup dilengkapi dengan wadah pakan, wadah minum, tenggeran, dan penampung kotoran. Di dalam sangkar ini perkutut jantan akan bebas memilih betina.

Apabila semua perkutut yang dimasukkan ke dalam sangkar ini telah dewasa kelamin, tidak lebih dari satu bulan sudah terbentuk pasangan yang jodoh. Betina yang mau menerima pejantan biasanya selalu berdekatan dengan pejantan tersebut. Keduanya lalu saling bercumbu dan melakukan perkawinan. Jika terlihat tanda-tanda seperti ini, pasangan tersebut segera saja diambil. Betina yang tidak terpilih dibiarkan saja berada dalam sangkar tersebut untuk dicarikan pejantan lain.

3.     Beberapa jantan dan beberapa betina

Upaya menjodohkan perkutut juga bisa dilakukan dengan mencampur beberapa pejantan dengan beberapa betina di dalam satu sangkar. Jumlah jantan dan betina bisa sama atau bisa juga tidak. Sangkar berukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm yang dilengkapi dengan wadah pakan dan air minum, tenggeran, dan penampung kotoran bisa digunakan untuk mencampur paling banyak delapan ekor burung.

Pasangan yang telah jodoh dapat diketahui melalui pengamatan  terhadap perilaku burung-burung tersebut. Pasangan yang telah jodoh segera dipindah ke sangkar perkembangbiakan. Perkutut yang belum jodoh dibiarkan  menghuni sangkar penjodohan  hingga  menemukan pasangannya.
Cara penjodohan seperti ini tetap memungkinkan adanya burung yang tidak mendapat pasangan. Burung yang tidak mendapat pasangan bisa tetap dipelihara. Siapa tahu kelak bisa digunakan untuk mengganti-ganti pasangan.

Selamat menjodohkan....

DOWNLOAD FILM GRATIS

Kamis, 31 Mei 2012

MENANGKAR PERKUTUT

Menyiapkan Penangkaran

Sangkar gantung untuk beternak perkutut harus dikondisikan supaya bisa digunakan untuk berkembang biak. Sangkar ini harus ditempatkan dengan cara yang benar dan harus dilengkapi dengan beberapa perlengkapan pendukung agar bisa berfungsi sebagai tempat berkembang biak. Uraian berikut ini akan menguraikan lebih rinci tentang sangkar dan perlengkapan pendukung yang harus ada serta cara penempatannya.




A.    Bahan, Bentuk, dan Ukuran Sangkar
Sangkar dengan kerangka terbuat dari kayu dan jeruji dari bambu sesuai untuk beternak perkutut. Sangkar seperti ini relatif ringan sehingga tidak merepotkan dalam penempatan.

Di pasar burung, sangkar seperti ini dijual dalam berbagai bentuk dan ukuran. Untuk beternak perkutut, sebaiknya dipilih yang berbentuk kotak meninggi dengan ukuran minimum panjang dan lebar sekitar 45 cm dan tinggi sekitar 60 cm. Sangkar seukuran ini digunakan untuk mengembangbiakkan sepasang perkutut. Jadi, satu sangkar hanya diisi sepasang perkutut.

Usahakan tidak memilih sangkar yang berukuran lebih kecil atau lebih besar dari ukuran tersebut. Sangkar yang terlalu kecil akan merusak bulu induk perkutut. Jika sangkar terlalu besar, induk atau anak perkutut sulit ditangkap karena jangkauan tangan yang terhatas. Jarak antarjeruji sangkar jangan sampai lehih dari 1,5 cm, semakin rapat semakin haik. Jarak antarjeruji yang rapat membuat kepala perkutut tidak bisa dijulurkan keluar sangkar. Dikhawatirkan leher perkutut terjepit jeruji jika kepalanya bisa dijulurkan keluar sangkar.

Untuk memudahkan pengelolaan, sebaiknya sangkar memiliki dua pintu. Pintu pertama terletak pada sisi samping sangkar sebelah bawah, sedangkan yang kedua pada sisi samping sebelah atas. Pintu pertama digunakan untuk memasukkan atau mengeluarkan wadah pakan dan wadah minum. Pintu kedua digunakan untuk memasang sarang dan mengontrol telur atau anak perkutut yang belum bisa terbang. Umumnya, sangkar yang dijual di pasar burung hanya memiliki satu pintu, berada di sisi samping sangkar sebelah bawah. Sangkar seperti ini bisa digunakan, tetapi agak merepotkan untuk mengontrol telur atau anak perkutut yang belum bisa terbang. Untuk itu, perlu dibuatkan satu pintu lagi. Ukuran pintu tidak perlu terlalu luas, asal cukup dimasuki wadah sarang.

B.    Perlengkapan Sangkar dan Penempatannya
Perlengkapan yang harus ada di dalam sangkar meliputi wadah pakan, wadah minum, tengggeran, wadah sarang berikut bahan sarang, penampung kotoran, dan atap. Semua perlengkapan ini harus ditata dengan benar supaya mudah dikelola.

1.  Wadah pakan dan wadah minum
Wadah pakan dan wadah minum banyak dijual di pasar burung. Wadah ini dijual dalam berbagai ukuran dan umumnya terbuat dari plastik. Untuk perkutut, dipilih wadah yang berdiameter sekitar 6 cm dan kedalaman juga 6 cm.

Wadah pakan dan wadah minum ini diletakkan di sebelah kanan atau kiri pintu bagian bawah, menempel pada jeruji sangkar, Wadah pakan ditempaekan paling dekat dengan pintu. Kedua wadah ini diusahakan tidak saling berimpitan, diberi jarak sekitar 5 cm. Snpaya tidak bergeser atau terbalik, wadah ini bisa dikaitkan pada jeruji sangkar dengan menggunakan lidi atau kawat. Supaya pakan atau air minum tidak kemasukan air hujan, dinding sangkar tempat wadah pakan dan wadah minum menempel ditutup dengan plastik bening yang tebal.

2.     Tenggeran
Tenggeran diperlukan sebagai tempat beristirahat. Akan lebih baik jika tenggeran ini terbuat dari ranting kayu asam. Jika sulit mendapatkan ranting asam, kayu bangunan juga bisa dimanfaatkan. Ranting untuk tenggeran sebaiknya dipilih yang lurus dengan diameter sekitar 2,5 cm. Ranting ini tidak perlu dibuang kulitnya. Kulit ranting yang kasar membuat perkutut tidak mudah terpeleset, terutama saat kawin.

Satu sangkar diberi dua tenggeran. Kedua tenggeran ini diletakkan sejajar. Satu diletakkan di bawah, kira-kira setinggi sepertiga tinggi sangkar. Satunya lagi di atasnya, kira-kira setinggi dua pertiga tinggi sangkar. Tenggeran yang di sebelah atas letaknya didekatkan ke dinding belakang sangkar, kira-kira 15 cm dari dinding belakang. Peletakan tenggeran dibuat seperti ini agar perkutut tetap bisa mengepakkan sayap tanpa membentur tenggeran di atasnya.

3.     Wadah dan bahan sarang
Wadah sarang untuk perkutut banyak dijual di pasar burung. Wadah ini juga bisa dibuat sendiri. Bahannya bisa dari plastik bekas kemasan sabun atau bahan lainnya asal mempunyai ruangan cekung untuk bahan sarang. Wadah sarang ini ditempatkan sejajar dengan tenggeran atas, berdekatan dengan pintu atas, pada sudut sangkar, dan tidak berada di atas wadah pakan dan wadah minum.

Wadah ini selanjutnya diisi bahan sarang. Bahan sarang berupa daun cemara atau rerumputan yang telah kering. Bahan sarang ini sebelumnya dibentuk menjadi semacam cekungan, sesuai dengan wadahnya, dengan cara ditekantekan. Selanjutnya, bahan ini dimasukkan  ke dalam  wadah jika  pasangan  perkutut di  dalam sangkar telah melakukan perkawinan.

Dinding sangkar yang berdekatan dengan sarang ditutup dengan bahan yang tidak tembus air dan berwarna gelap. Penutupan sebagian dinding sangkar ini supaya sarang tidak basah oleh hujan dan tidak tekena sinar matahari.
4.     Penampung kotoran
Penampung kotoran bisa terbuat dari tripleks atau lembaran seng. Perlengkapan ini dipasang di bagian bawah sangkar. Pemasangan diatur supaya bisa dengan mudah dilepas dari sangkar.
Penampung kotoran berfungsi menampung kotoran perkutut dan pakan yang berhamburan. Adanya perlengkapan ini membuat ruang di bawah sangkar tetap bersih sehingga bisa digunakan untuk keperluan lain tanpa khawatir kejatuhan kotoran perkutut.

5.     Atap
Meskipun telah tertutup jeruji, sisi atas sangkar perlu ditutup lagi dengan bahan yang tidak tembus air dan cahaya. Bahan yang digunakan dipilih yang tidak menyerap dan menghantar panas terlalu tinggi. Jangan menggunakan seng karena bahan ini sangat mudah menyerap dan menghantarkan panas dari matahari. Panas berlebihan yang diserap dan dihantarkan oleh atap ke dalam sangkar sangat mengganggu kenyamanan perkutut. Panas yang berlebihan juga bisa menyebabkan telur tidak bisa menetas.

Contoh bahan yang baik untuk atap sangkar ialah tripleks dan kardus bekas. Kedua bahan ini bisa digunakan bersamaan. Mulanya bagian atas sangkar ditutup tripleks, lalu di atasnya diberi kardus bekas yang tebal. Karena kedua bahan ini bisa hancur oleh air hujan, di atasnya perlu ditutup lagi dengan plastik yang agak tebal. Dengan atap seperti ini suasana di dalam sangkar tidak terlalu panas jika matahari bersinar kuat dan tidak kemasukan air ketika hujan.
C.    Penempatan Sangkar
Sangkar untuk beternak perkutut ditempatkan di dinding dengan cara dikaitkan atau diberi penyangga. Dengan penempatan seperti ini, sangkar tidak akan bergoyang jika terkena angin atau tersentuh, baik disengaja atau tidak. Sangkar yang sering bergoyang, terutama dengan goncangan yang mengejutkan, akan membuat perkutut merasa terganggu. Jika goncangan yang mengejutkan sering terjadi pada saat perkutut sedang mengerami telur, kemungkinan telur tidak menetas menjadi semakin besar.

Dinding tempat sangkar ditempelkan harus tidak beratap dan dijangkau oleh sinar matahari. Kondisi seperti ini memungkinkan sangkar selalu dihembus oleh udara segar dan dihangati oleh sinar matahari. Perkutut memang menuntut adanya udara segar dan sinar matahari yang menyinari langsung ke tubuhnya minimum dua jam sehari. Tanpa sinar matahari perkembangbiakan perkutut tidak akan normal dan sering terjadi gangguan pertumbuhan tulang serta menurunnya kualitas suara.

Mengingat sinar matahari mutlak diperlukan oleh perkutut maka akan sangat baik jika sangkar ditempel pada dinding yang meng-hadap ke timur. Dengan penempatan seperti ini, perkutut akan selalu mendapat sinar matahari pada pagi hingga tengah hari. Meskipun demikian, dinding yang menghadap ke utara, selatan, dan barat tetap bisa digunakan untuk menempel sangkar sepanjang sinar matahari masih bisa menjangkaunya.

Penempatan sangkar sebaiknya tidak terlalu tinggi, sebatas masih bisa dijangkau tangan tanpa menggunakan pijakan. Sangkar yang ditempel pada dinding yang terlalu tinggi akan merepotkan dalam pengelolaannya. Jika hanya satu, mungkin tidak terlalu menjadi ma-salah. Namun, jika jumlah sangkarnya banyak, akan sangat melelahkan dalam mengurusnya.

Jika jumlah sangkar lebih dari satu, penempatannya bisa secara bersusun. Susunan sangkar sebaiknya tidak lebih dari tiga. Sangkar paling bawah minimum berjarak 100 cm dari tanah agar pada saat hujan percikan air dari tanah tidak masuk ke dalam sangkar. Sisi kiri dan kanan sangkar sebaiknya diberi jarak, minimal selebar sangkar, agar pasangan perkutut dalam satu sangkar tidak diganggu atau mengganggu pasangan lain dalam sangkar di sebelahnya.

DOWNLOAD FILM GRATIS

PERKUTUT CUTRING

Dalam komunitas penggemar perkutut ada istilah Cut ring, artinya perkutut yang memang sengaja tidak dipasangi cincin atau dilepas cincinnya. Perkutut Cut ring tersebut bisa hasil silangan lokal maupun produk silangan import. mengapa harus di Cut Ring ? Ada beberapa alasan dari peternak terkenal mengapa harus menjual burungnya harus dengan melepas cincin. Hal itu untuk menjaga kredibilitas dari peternak. Perlu diketahui bahwa peternak besar tiap bulan bisa menetaskan ratusan piyik. Piyik-piyik tersebut tidak semuanya baik, pasti ada yang jelek ( tersortir ). Sebelum melepas piyik atau bakalan ke pembeli biasanya peternak melakukan sortir. Dari ratusan ekor biasanya hanya 10 % yang tergolong bakal istimewa. Sortiran itu harus dilempar ke pasaran. Di situlah campur aduk, ada bakaln yang termasuk kategori bagus, sedang, dan jeblok. agar tidak diketahui nama peternakannya, biasanya peternak yang sudah terkenal sebelum menjual burung sortiran terlebih dahulu melepas cincin dari kaki perkutut. Lagi pula peternak merasa sayang kalau sortirannya dibuang percuma. Lebih baik dijual di pasaran, namun jelas tidak mungkin melempar sortiran lengkap dengan cincin karena bisa menjadi bumerang bagi peternakan tersebut.

Praktek pelepasan perkutut sortiran dipasaran ini bukan cuma dilakukan oleh peternak lokal saja, melainkan juga peternak-peternak top di Bangkok. Kemana perkutut-perkutut sortiran dilempar ? ternyata peternakan terkenal di Bangkok banyak melempar sortirannya ke Indonesia. Hal itu dikarenakan pasar perkutut paling besar adalah Indonesia. Walaupun perkutut Cut Ring merupakan burung sortiran, bukan berarti bahwa semua burung yang di sortir jelek sebab kemungkinan untuk ” meledak ” di konkurs masih ada, apalagi kalau sortiran tersebut dari peternakan terkenal. Seperti diketahui, penyortiran perkutut tersebut dilakukan oleh peternak setelah burung tersebut melewati masa ngurak ( brodol dulu ) yang pertama atau usia burung antara 4 – 5 bulan. Mengapa demikian ? Sebelum ngurak burung sulit diramalkan suaranya. Bisa saja pada saat piyik suaranya menandakan baik, tetapi setelah ngurak malah jeblok. Begitu juga sebaliknya. Tidak sedikit bakalan pada saat piyik suaranya kurang baik ternyata setelah melewati masa ngurak justru lebih baik. Oleh karena itu, selepas masa ngurak baru bisa diketahui apakah suara perkutut baik atau tidak.

Burung yang tidak baik inilah yang kemudian di Cut Ring. namun, bukan berarti yang Cut ring pasti jelek. Tidak jarang para penggemar yang paham pada perkutut justru lebih suka membeli perkutut Cut Ring dari peternakan terkenal. Dengan bekal pengetahuan dan keahlian merawat, penggemar tersebut bisa memilih bakalan yang nantinya bisa meledak di arena konkurs setelah dirawatnya.

Cut Ring sendiri bukan identik dengan burung berkualitas rendah karena banyak pula penggemar perkutut yang mempunyai burung juara justru dilepas ringnya untuk merahasiakan indukkannya maupun asal usul peternakannya. hal ini dilakukan dengan pertimbangan agar pemilik indukannya tidak tahu kalau hasil tangkarannya menjadi juara. Dengan demikian, pemilik burung juara tadi bisa tetap membeli saudara sedarah dari perkutut juara tersebut secara terus menerus dengan harga yang relatip murah. Maksud lain melepas ring pada burung juara adalah agar penggemar lain tidak berbondong-bondong menyerbu peternakan asal perkutut juara tadi untuk memesan saudara yang sedarah dari perkutut juara jadi, kalau sampai banyak penggemar yang mengetahui asal usul dari burung juara tadi, umumnya para penggemar perkutut dari berbagai daerah menyerbu ke peternakan asal burung juara sehingga terjadilah booking maupun inden yang berkepanjangan.

Bagi penangkar, jika hasil tangkarannya menjadi juara dan banyak pemesan yang datang bisa dipastikan akan menaikkan harga burungnya menjadi puluhan kali lipat dari harga sebelumnya. Dengan dasar itulah bisa disimpulkan bahwa belum tentu perkutut yang di Cut Ring adalah perkutut kelas rendah. Apalagi kalau perkutut tersebut di jual di peternakan atau show room bergengsi dengan harga ratusan ribu sampai jutaan rupiah, bisa dipastikan perkutut tersebut berkualitas baik.

DOWNLOAD FILM GRATIS

Rabu, 30 Mei 2012

Tips Memilih Kenari dari Bakalan

Memiliki kenari yang gacor dan berpenampilan menarik merupakan harapan setiap penggemar burung kenari. Rasanya jauh lebih bangga jika burung tersebut merupakan hasil upaya sendiri sejak awal, mulai dari memilih bakalan, merawat dan melatihnya. Untuk itu disini akan diuraikan ciri-ciri kenari bakalan yang unggul yang mempunyai masa depan yang baik :

1.Perilaku

Kenari bakalan yang dipilih harus mempunyai perilaku yang agresif, yaitu lincah dalam berkicau dan sering bergerak atau tidak mengenal tempat untuk berkicau. Kenari bakalan yang dipilih juga harus rajin bunyi, hal in menandakan bahwa kenari tersebut sehat dan mempunyai mental fighter yang baik.

2.Dasar suara

Bakalan kenari yang dipilih harus mempunyai volume suara yang baik yaitu besar, tajam, tebal dan ngeroll terutama untuk kenari jenis Holland dan Yorkshire. Sebaiknya dihindari membeli bakalan yang sebagian variasi suara yang serak-serak basah.

3.Leher Jenjang

Kenari yang mempunyai leher jenjang biasanya memiliki suara yang ngeroll panjang. Disamping itu dalam memilih kenari, hal yang harus diperhatikan adalah kenari yang selalu menggelembungkan lehernya setiap kali berkicau. Jika lehernya pendek selain kurang menarik saat berkicau juga mempunyai kelemahan suara yang kurang panjang atau terputus-putus.

4.Paruh

Ukuran dan bentuk paruh berkaitan erat dengan type suara yang dimiliki burung kenari. Walaupun cukup sulit untuk membedakannya tetapi diusahakan untuk kenari lapangan dipilih yang mempunyai paruh yang agak panjang. Kenari yang mempunyai paruh agak panjang biasanya mempunyai suara yang keras dan tajam. Tetapi jika untuk didengarkan didalam rumah dipilih kenari yang mempunyai paruh yang pendek saja, karena suaranya pelan atau kurang keras, tetapi suaranya bervariasi.


DOWNLOAD FILM GRATIS

Ciri Kenari Jantan dan Betina


Menentukan jenis kelamin burung kenari bukanlah hal yang mudah, tidak hanya bagi para pemula, yang telah mempunyai banyak pengalaman tentang burung yang satu ini pun cukup kesulitan saat dihadapkan pada masalah penmentuan jenis kelamin burung kenari. Berikut ini B'dane akan sedikit share tips untuk menentukan jenis kelamin burung kenari, namun perlu di ingat, tips yang akan B'dane share bukanlah hal mutlak yang menentukan jenis kelamin kenari:.


  1. Dimulai sejak umur 3 hari, pembuluh vena yang berada di sebelah perut akan turun menuju lubang angin / dubur (biasa disebut “vent”) dan selanjutnya akan menuju kebagian depan  “ vee “ yang berada dibagian depan “vent , hal ini terlihat pada kenari jantan berusia muda. Sebaliknya, pembuluh vena tidak akan terlihat pada kenari betina. Meskipun pembuluh vena ada pada kenari jantan , sebaiknya tetap kita analisa sebelum kenari jantan tumbuh bulu.
  2. Saat memasuki hari ke 5-8, ambillah semua anak kenari dari sarangnya (anak kenari dari satu indukkan yang sama) kemudian letakkan pada handuk posisi sejajar seperti posisi kuda pada acuan balap kuda. Kenari yang mempunyai jarak lompatan terjauh adalah kenari jantan.
  3. Burung- burung tersebut jika diperhatikan mempunyai pusat kaki bawah yang panjang sementara yang lainnya punya 3 telapak kaki yang memiliki panjang yang sama. Salah satu yang memiliki pusat kaki yang panjang akan sulit untuk bergabung dengan yang lain dan ini adalah kenari jantan. Kenari betina lebih mudah untuk bergabung karena ketiga telapak kakinya memiliki ukuran yang sama.
  4. Lihatlah bagian tulang belakang mereka. Di sepanjang tulang belakang kenari jantan warnanya lebih kaku dan lebih pekat . Untuk yang betina warnanya kaku dan pekatnya tidak sampai sepanjang tulang belakang. Dengan cara itu bisa diidentifikasi.
  5. Sebelum anaka-anak kenari tersebut berbulu. Liatlah ke bagian kepala mereka. Untuk yang jantan lebih pipih (datar).Untuk yang betina lebih bulat.
  6. Sekitar usia 6 – 7 hari anak2 kenari tersebut mulai membuka mata. Jika jantan maka matanya sejajar dengan paruhnya. Untuk yang betina, letak mata diatas paruh yang menyebabkan tampilan kepalanya lebih bundar.
  7. Ketika anak2 kenari diberi makan disarangnya oleh induknya .perhatikan tingkah laku anak2 tersebut. Yang berdiri paling tinggi , teriak paling keras dan yang paling ingin diberi makan duluan itu berarti yang jantan. Yang betina kakinya lebih pendek makanya mereka tidak berdiri tinggi dan karenanya mereka diberi makan lebih sedikit dibanding yang jantan.
  8. Usia 28- 30 hari beberapa kenari2 muda terlihat mempraktekkan suara mereka untuk berkicau dengan baik. Bukan yang paling awal berkicau itu yang terlihat paling baik, burung 2 tersebut hanya suka berlatih berkicau lebih awal saja.
  9. Sekitar 5 bulan atau 5 bulan lebih 2 minggu, kenari jantan bisanya warnanya lebih terang. pada bagian tertentu warnanya lebih tajam khususnya dibagian dekat kepala. Pusat kepala pada burung kenari betina yang berwarna kuning akan menjadi sangat terang.
  10. Seandainya usia 6 bulan belum ketahuan jenis kalaminnya ,kenari2 yang dicampur diantara kenari2 maka. Kenari betina akan duduk lebih rendah lebih dikarenakan struktur badannya. Dan juga biasanya kenari betina akan berkelahi dengan kenari jantan ketika ingin berkicau atau mempraktekan suaranya. Meskipun sang betina dalam kondisi tidak sedang dalam masa bertelur dan ini hanya sekedar ingin berkicau saja..

Senin, 30 April 2012

PERKUTUT KATURANGGAN

KATURANGGAN PERKUTUT SECARA UMUM


Secara umum perkutut katuranggan erat kaitanya dengan perkutut lokal. Pada tradisi jawa jaman dahulu, burung ini sangat diyakini memilikki kekuatan ghoib yang bisa memberikan rizki, ketentraman dan kebahagiaan keluarga serta dapat membantu dalam kenaikkan pangkat atau jabatan. Namun dalam perkembangannya kearah modern, kepercayaan seperti ini semakin menhilang. Dan menurut b’dane sendiri sebagai seorang muslim, memang tidak selayaknya kita menjadikan sesuatu sebagai jimat atau pegangan untuk mendapatkan kebaikkan. Karena pada dasarnya, rizki, jodoh dan ajal telah diatur dan ditentukan oleh Allah SWT.

Tradisi menikmati kemerduan suara perkutut ini dimulai sejak jaman kerajaan majapahit. Pada masa itu, burung perkutut hanya dipelihara oleh keturunan-keturunan nimrat kerajaan. Yang kemudian kedepaanya, semakin berkembang dibawah keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dibawah kepemimpininan Hamengku Buwono VII, tahun 1877-1921.
Pada masa itu,  perkutut sangat erat kaitannya dengan wibawa seorang pria dalam budaya keraton. Perkutut masuk dalam 5 syarat yang harus dimilikki seorang seorang Pria Sejati yaitu Wisma Garwa Curiga Turangga lan Kukilo yang berarti Rumah Istri Keris Kuda dan Perkutut.

Berikut ini sedikit contoh perkutut katuranggan dari 
mitosnya :

Perkutut Lurah: perkutu ini warna dan corak bulu didadanya sepintas mirip dengan ular. Dengan corak lurik didada yang lebih terang dari pada bulu lainnya, begitupun lurik yang dimilikki ular. Perkutut ini banyak tinggal dihutan. Istimewanya perkutut ini,  saat waktu makan tiba, burung perkutut yang lain sebagai anak buahnya, akan membawakan makanan baginya dan bahkan menyuapinya. Oleh karena kewibawaan besaarnya yang dipercaya mendatangkan rizki dan kedudukan inilah perkutut ini banyak dipelihara oleh kalangan ningrat atau para pejabat.

Perkutut Songgo Ratu: dipercaya sebagai jelmaan dari seoarang pangeran Bali pada jaman Majapahit yang melarikan diri dari kejaran musuhnya sampai ke seberang tepatnya Desa Tutul, Blambangan di Banyuwangi, yang akhirnya terbunuh dan kemudian menjelma menjadi seekor perkutut. Perkutut Songgo Ratu ini sangat khas dengan jambul dikepala seolah tampak seperti mahkota yang berwarna putih. Sifatnya yang suka menyendiri dan tidak terlalu suka berkeliaran menunjukkan sikap keningratannya, tempat hidupnya banyak dihabisskan di tempat sepi seperti dikuburan atau didalam gua. Kuat menahan lapas dan haus hingga berhari-hari. Jika sedang tidur, selalu memilih tempat yang paling tinggi daripada perkutut lainnya. Karena kewibawaanya inilah perkutut-perkutut yang lain yang berada didekatnya akan takut untuk berbunyi. Warna bulunya kehitam-hitaman, begitu pula warna paruh dan kakinya. Dipercaya mampu menangkal santet dan 

Perkutut Putih: mitosanya, sebelum seseorang yang akan memelihara perkutut ini benar-benar memeliharanya, perkutut ini akan datang terlebih dahulu lewat mimpi yang menjelma sebagai orang tua dengan penampilan yang serba putih layaknya seorang wali atau semacamnya. perkutut yang diyakini hasil perkawinan saudara sekandung ini, tidak serta merta setiap bertelur dan menetaskan anaknya akan langsung berwarna putih. Biasanya menunggu hingga beberapa generasi, dalam kurun waktu 5-10 tahun. Sesuai dengan namanya, seluruh bulu pada burung ini berwarna putih dengan mata berwarna merah dan paruhnya kelabu kemerahan serta kaki yang berwarna merah dengan corak garis-garis hitam dan berkuku putih. Perkutut ini sangat banyak dicari, selain kelangkaannya, perkutut ini dipercaya mampu mendatangkan kekayaan yang berlimpah bagi ang memilikkinya. Pada jaman dahulu, hanya dipelihara oleh raja atau para pemimpin besar.

Perkutut Hitam / Kol Buntet: tidak banyak informasi tentang perkutut yang satu ini, yang jelas, jika dilihat dari namanya, perkutut ini berwarna hitam. Dan jika dipelihara mampu mendatangkan keberuntungan.
Selain bebrapa contoh katuranggan perkutut di atas, masih ada jenis-jenis katuranggan yang lain, diantaranya, Perkutut Pendawa Mijil, Perkutut Udan Emas, Perkutut Daring Kebak/Tembus, Perkutut Mercu Jiwa, Perkutut Rondo Semoyo, dan yang lainnya dengan keunggulan dan fungsinya masing-masing.

 

KATURANGGAN PERKUTUT


Katuranggan berasal dari bahasa jawa dengan 2 suku kata, “katur” yang berarti pemberitahuan dan “angga” yang berarti tebuh. Dalam dunia penggemar perkutut, istilah katuranggan tidak bisa lepas begitu saja. Pengetahuan tentang katuranggan sangat penting dalam memilih dan menentukan kualitas seekor burung perkutut. Apalagi jika harga dari seekor perkutut mencapai jutaan rupiah atau lebih. Seorang calon pembeli, mutlak harus memperhatikan faktor katuranggan ini, umumnya seorang calon pembeli akan meminta kepada si pedagang utuk diijinkan memgang perkutut guna melihat katuranggannya. Karena dari katuranggan ini, kualitas suara seekor perkutut atau bakalan perkutut bisa di ramalkan kelasnya.
Beberapa hal yang perlu diketahui dan telah menjadi suatu patokan dari katuranggan perkutut adalah sebagai berikut:

Perkutut dengan bentuk kepala “njambe” atau bulat lonjong. Perkutut dengan katuranggan seperti ini diramalkan mempunyai kualitas suara yang maksimal. Kemerduan suara perkutut katuranggan seperti ini mampu bertahan hingga perkutut tersebut tua. Biasanya perkutut seperti ini paling banyak dicari dan dikategorikan dalam katuranggan yang terbaik.

Perkutut dengan bentuk kepala “mbeton nongko atau seperti lonjong seperti biji nangka. Kemerduan suara perkutut dengan katuranggan seperti ini cukup bagus dan mampu bertahan hingga perkutut tersebut telah tua. Akan tetapi katuranggan seperti ini kualitas suaraya kurang maksimal.

Perkutut dengan bentuk kepala yang bulat layaknya mata uang. Perkutut dengan katuranggan seperti ini mempunyai kualitas suara yang cukup bagus dan akan terus meningkat sampai pekutut tersebut berumur kurang lebih 24 tahun. Namun setelahnya, kualitas suara yang dimilkki perkutut tersebut, akan menurun.

Perkutut dengan bentuk paruh ngepel layaknya buah burahol dan mempunyai bentuk badan seperti bunga pisang atau biasa disebut ngonthong, serta memilikki ekor tyang meruncing. Perkutut dengan katuranggan seperti ini diramalkan mempunyai kualitas suara bagus dengan suara tengahnya yang jelas dan bersih. Katuranggan seperti ini bisa dibilang masuk dalam kategori katuranggan terbaik.

Perkutut dengan bentuk paruh seperti bulir padi atau biasa disebut nggabah, dengan bentuk badan yang seperti buah nangka serta ekornya yang cukup panjang namun bagian belakan tumpul. Kualitas yang dimilikki mirip dengan katuranggan ngepel, namun masih berada dibawahnya.

Yang terakhir, perkutut dengan bentuk paruh yang seperti pelepah pisang, biasa disebut mapah gedhang. Bentuk badan seperti kelapa muda dan ekornya yang pendek meruncin. Katuranggan seperti ini kualitas suara tengah cukup baik dan berada sedikit di bawah katuranggan nggabah.

Walaupun sobat bisa melihat ciri-ciri perkutut dari katuranggan yang di milikkinya, namun tetap sobat harus melihat kesempurnaan perkutut dari segi fisik yang lainnya. Sobat bisa membuka kembali artikel sebelumnya tentang ciri-ciri fisik pekutut yang baik di “memilih bakalan perkutut” atau di “ciri perkutut lokal”.

DOWNLOAD FILM GRATIS

Rabu, 25 April 2012

TIPS MERAWAT TELUR DAN ANAK KACER

MASA PENGERAMAN

Melanjutkan artikel sebelumnya TIPS MENJODOHKANKACER kali ini akan b’dane lanjutkan saat masa pengeraman dan perawatan anak kacer yang baru menetas. Seperti halnysa pada burung-burung yang lainnya, pada saat kacer mengerami telurnya, lingkungan dan kondisi yang tenang sangat dibutuhkan, selain itu harus kita pastikan burung tersebut bebas dari gangguan hewan yang mengancam keamanan telurnya, yups, yang b’dane maksud adalah bebas dari kucing dan tikus atau bisa juga hewan predator lainnya. Tak hanya itu, hewan parasit yang lainnya pun juga bisa mengganggu masa pengeraman telur ini, contohnya semut, kecoak, dll. 


 Hewan-hewan parasit tak secara langsung mengakibatkan kegagalan masa pengeraman telur, namun kehadiran hewan parasit ini bisa memicu ketidak nyamanan si induk yang sedang mengeraminya, akibatnya, induk akan sering meninggalkan pengeramannya, dan kondisi ini akan mengakibatkan suhu yang diperlukan telur untuk menetas tidak mencukupi, hingga akhirnya telur gagal untuk menetas. Lebih fatal lagi, induk akan merusak sarangnya sendiri, bahkan memakan telurnya sendiri karena ketidaknyamanan yang diakibatkan parasit-parasit tersebut.

Selanjutnya, hal yuang perlu dilakukkan adalah mengurangi EF untuk si induk. Karena pada dasarnya, EF seperti jangkrik atau yang lainnya adalah makanan yang memicu birahi dan sifat agresif si induk. Pemberian ekstra food (kroto atau jangkrik dll) dengan porsi sedikit diatas porsi normal saat burung tidak mengerami bisa sobat lakukan lagi saat usia pengeraman memasuki hari ke 12. Karena pada umumnya telur akan menetas di hari ke 14. Hal ini dimaksudkan sebagaai antisipasi agar saat si telur menetas, s induk telah siap memberikan makanan pertama pada “piyek” nya dari ekstrafood yang sobat berikan.

MASA PERAWATAN ANAK KACER

Yups.. akhirnya menetas juga, selanjutnya sobat perlu untuk memisahkan anak kacer dari induknya. Next, kita pilih hari yang tepat untuk perpisahan mereka.. (ueits, kayak sinetron ajah.hehehe…). hari ke 5 sampai hari ke 10 setelah menetasnya telur adalah hari yang tepat untuk memisahkan anak kacer dari induknya. Bukan tanpa alasan sobat, saat usia piyek kacer masih dibawah 5 hari, kondisi piyek masih terlalu lemah, akibatnya akan susah bagi sobat untuk menyuapi piyek kacer. Sedangkan jika usia usia piyek lebih dari 10 hari, dia akan takut dengan kehadiran manusia, tentunya inipun akan membawa kesulitan bagi sobat untuk merawatnya. Akibat pemilihan waktu yang tidak tersebut, sudah jelas akan mengakibatkan hal yang buruk bagi si piyek. Yups.. KEMATIAN. Hehehe…

Piyek kacer yang telah sobat pisahkan dari induknya tesebut bisa ditempatkan di wadah yang terlapisi dengan bahan yang sama pada sarang tempat bertelur dan mengeram. Supaya lebih aman dan nyaman bagi si piyek kacer, b’dane sarankan tambahkan kapas yang lembut di bagian atas sarang. Selanjutnya piyek bersama sarang barunya, sobat letakan dalam kotak kayu atau yang lainnya dan berikan lampu yang berfungsi untuk menghangatkan piyek.

Untuk pengaturan makananya, berikan kroto yang telah dibersihkan dari kotorann dan bangkai-bangkai semutnya. Campuri kroto dengan sedikit air agar memudahkan piyek saat menelannya. Suapi piyek perlahan dengan menggunakan supit atau alat yang lainnya yang sekiranya cocok dan sesuai untuk digunakan sebagai alat menyuapi piyek.  Setelah usia 7 hari, sobat bisa menambahkan voer sebagai campuran kroto. Untuk lebih memastikan lagi bahwa piyek cukup menerima asupan gizi, sobat perlu menambahkan vitamin untuk burung (BirdVit) kedalam makanannya.

Setelah melewati usia 15 hari, sobat bisa mulai memberikan jangkrik yang masih kecil. Hilangkan kaki dan kepala jangkrik sebelum disuapkan kepada piyek. Setelah mulai terbiasa, sobat cukup menghilangkan kaki jangkrik bagian belakangnya saja (sutang) dan memencet kepala jangkrik dengan maksud mematikan si jangkrik. 

Setelah si piyek tumbuh lebih dewasa dan mulai bisa meloncat-loncat, sobat perlu memindahkan piyek kesangkar yang lebih besar. Bisa sobat pindahkan ke sangkar gantung. Tapi perlu untuk sobat ingat. Untuk menghindari terjadi luka pada kaki piyek, tetaplah memberikan landasan yang terbuat dari bahan yang sama dengan sarang sebelumnya pada sangkar piyek yang baru. Sementara untuk sarana belajar meloncat, berikan tangkringan susun atau tangkringan bertingkat di dalamnya.

Kembali pada induk si piyek setelah sobat memisahkan anaknya. Sobat bisa kembali merawat induk sama seperti pada TIPS MENJODOHKANKACER. Pada umumnya, antara 7 sampai 10 hari setelah hari perpisahan, kacer induk telah siap untuk bertelur lagi. Begitu seterusnya dan akan berubah ketika kacer induk dalam masa mabung.

So, siap untuk menangkar sobat..??? LAKSANAKAN…!!!!!

DOWNLOAD FILM GRATIS

Senin, 23 April 2012

PERAWATAN PADA KUKU KAKI KENARI

Yang berikut B'dane akan share sedikit tips untuk merawat kuku dan sisik pada kaki burung kenari. Nha, kira-kira perlu ga perawatan kuku dan sisik pada kaki burung kenari? B'dane kira, sobat sudah mengerti akan cukup pentingnya perawatan perawatan ini. Yups.. penampilan dari burung ini jika berkuku panjang dan bersisik tebal pasti akan mengurangi pesona keindahan dari burung tersebut. Selain itu, jika burung berkuku panjang, maka daya cengkraman kaki-nya pada rangkringan akan berkurang. Ini jelas akan merepotkan kenari itu sendiri. Tak hanya itu sobat, kuku yang panjang bisa juga mengakibatkan cideranya burung tersebut apabila kuku-kukunya tersangkut pada jeruji sangkar atau bisa juga terluka saat kaki mencengkram batang tangkringan yang kecil, ujung kuku bisa saja mennyentuh dan melukai bagian belakang kakinya.

Sebenarnya, merawat sisik kaki pada kenari bisa sobat lakukan sebelum sisik pada kaki kenari tersebut semakin menebal. Yaitu cukup dengan mengoleskan minyak tawon pada sisik-sisiknya menggunakan kapas. Lakukan ini secara rutin antara 3-5 hari sekali. Namun jika sisik kenari yang sobat pelihara terlanjur menebal. Sama seperti cara yang pertama, dan tunggulah beberapa saat. Sisik-sisik yang telah diolesi minyak tawon tersebut akan melunak, selanjutnya koreklah sisik-sisik tersebut secara pelahan dengan menggunakan jari tangan kita.
Memotong Kuku Kenari
Sedangkan untuk merawat kuku kaki burung kenari. ada dua hal yang harus sobat lakukan. Hal pertama yang perlu sobat lakukan adalah dengan memotong kuku kaki burung secara rutin. Caranya tidak sulit sobat, namun harus tetap hati-hati. Pertama siapkanlah gunting atau alat pemotong kuku lainnya. Selanjutnya, peganglah burung dengan menggunakan tangan kiri, sementara tangan kanan siap dengan alat pemotong kuku (lihat gambar memotong kuku kenari). Ingat sobat, jangan memotong kuku kenari terlalu pendek. Karena dikhawatirkan akan mengenai pembuluh darahnya. Karena jika sampai terpotong, akan sulit untuk menghentikan pendarahannya.
Hal yang kedua yang perlu sobat lakukan adalah memberinya tangkringan yang kasar. Sobat bisa membeli tangkringan di pasar-pasar burung, atau toko yang menjual asesoris pemeliharaan burung. Tanggkringan produk pabrik biasannya telah dilapisi pasir pada permukaanya. Lapisan pasir atau ampelas tersebut berfungsi untuk mengikis kuku-kuku pada burung agar tak terlalu panjang.
Berikut ini adalah contoh gambar tangkringan produk pabrik yang telah dilapisi ampelas.
Tangkringan Berampelas
Ket: 
-Warna hitam  : permukaan berlapis amplas
-Warna putih   : permukaan tanpa lapisan amplas
-A dan B         : terletak disisi kanan kiri tangkringan, berfungsi untuk mengasah paruhnya juga
                        membersihkan paruh burung seusai makan
-C                  : berfungsi untuk mengasah kuku agar tak terlalu panjang.
 
Sobat sekalian, jika kita lihat, di alam bebas burung-burung mempunyai kuku yang tidak terlalu panjang juga paruh nya yang tajam. Entah bagaimana mereka merawat itu semua, yang jelas ada media tertentu yang mereka gunakan untuk melakukan itu. Sedangkan burung yang hidup disangkar ataupun burung yang kita pelihara mempunyai media yang terbatas untuk melakukannya. Oleh karena itu, kita yang dalam hal ini adalah tuan si burung, berkewajiban untuk menyediakan fasilitas bagi burung yang kita pelihara agar burung tersebut bisa merawat dirinya sendiri dari naluri alamiah yang mereka milikki.
Demikian sedikit dari B'dane, semoga bisa bermanfaat untuk sobat semua.. :)

DOWNLOAD FILM GRATIS

Minggu, 22 April 2012

MEMILIH BAKALAN PERKUTUT

Tertarik untuk memelihara Perkutut Sobat b’dane? Sedikit tips memilih bakalan perkutut untuk sobat. Dalam memilih burung perkutut bakalan, tidaklah semudah seperti memilih bakalan burung-burung lainnya. Sobat harus mempunyai ketelitian dan kejelian dalam hal ini jika tak ingin membeli karung dalam kucing. Eits, kebalik, kucing dalam karung maksud b’dane. Hehehe…. 

piyek perkutut dan induknya
Pada kasus yang satu ini, b’dane anggap sobat akan memilih seekor perkutut bakalan untuk dinikmati suaranya juga untuk perlombaan atau konkurs, so pasti syarat utama yang pertama sobat harus sobat lakukan adalah memilih bakalan perkutut yang jantan. Bakalan burung biasanya di sebut “piyek”, dan dalam pemilihan piyek (dalam hal ini piyek perkutut), bisa dilakukan saat piyek baru menetas (saat umur masih beberapa hari) atau saat piyek berumur 5 bulan (saat piyek mulai terdengar suara aslinya). Namun demikian, menentukan dan memilih bakalan perkutut yang baik saat piyek berumur dibawah 1 bulan sangatlah sulit, kecuali telah diketahui silsilah keturunan piyek tersebut, keturunan juara yang telah menurunkan banyak keturunan berkualitas misalnya. Oleh karena hal tersebut, lebih banyak para penggemar perkutut lebih memilih dengan memesan bakalan keturunan2 juara atau yang telah dikenal bagus kualitas indukkannya.

Perkutut
 Selanjutnya adalah membedakan antara bakalan jantan atau betina. Sebenarnya cukup mudah sobat, namun ini hanya bisa dilakukkan saat piyek berumur 4 bulan ke atas. Ciri fisik bakalan perkutut jantan mudah dibedakan dengan piyek betina, dari besarnya tubuh, bentuk kepala dan ciri bola mata. Besarnya tubuh piyek jantan lebih besar dari betina, bentuk kepalanya pun begitu, sedangkan bola mata, jantan mempunyai sorot mata yang tajam dan menonjol, sedangkan betina sorot matanya lemah dan tampak sayu. Selain itu, ciri yang paling jelas adalah melihat supit atau dua tulang dibawah anusnya. Supit piyek jantan lebih sempit dari pada supit piyek betina. Namun ada satu kasus dimana piyek yang telah diketahui berkelamin jantan, ternyata panjang supitnya tidaklah sama. Maka piyek tersebut walaupun mempunyai kualitas suara yang bagus atau keturunan dari perkutut konkurs yang baik, tidak akan menjadi pilihan penggemar karena dianggap telah cacat.

Pemilihan perkutut dibawah umur 4 bulan memang sangat sulit, namun bagi para penggemar yang sudah paham betul bagaimana memilih piyek yang baik pada usia tersebut, pastilah cukup paham. Sebelum masuk usia dewasa, suara asli piyek belumlah nampak, dan masih berbentuk suara angin. Dari suara angin tersebut, terdapat beberapa ciri bagaimana suara piyek tersebut nantinya. Ciri pertama suara angin piyek terdengar pess…pess…pes…  perkiraan suara perkutut jalan tiga atau engkel. Kedua, suara angin piyek terdengar pess…pess…pess…pess perkiraan suara perkutut dobel atau tumpang sari. Ketiga suara angin piyek terdengar pess…pess…pess…pess… perkiraan suara perkutut bisa engkel, dobel ataupun tumpang sari. Semakin piyek tersebut mendekati usia dewasa, suara angin yang terdengar akan semakin jelas.
Bagi sobat yang ingin membeli piyek berkualitas, biasanya ada dijual perkutut2 bakalan di showroom atau peternakkan2 ternama, namun harganya pun cukup mahal. Sedangkan bakalan2 biasa bisa dibeli di pasar burung dengan perkiraan harga antara Rp. 25.000 – Rp. 50.000.  bakalan perkutut yang banyak dicari biasanya adalah perkutut Bangkok. 

Pembeda perkutut bangkok dengan perkutut lokal, adalah pada cincin di kakinya. Itu karena jika dari segi fisiknya, perkutut lokal dan bangkok sangat sulit untuk dibedakan. Sobat bisa membaca Ciri Perkutut Lokal dan Ciri Perkutut Bangkok pada artikel b’dane sebelumnya sebagai referensi.
Dalam memilih perkutut bercincin pun harus tetap diperhatikan, tidak semua cincin yang dipakaikan pada perkutut itu menunjukkan kualitas perkutut. Karena telah banyak pemalsuan cincin tersebut baik yang benar-benar palsu dengan sengaja memasang cincin tersebut hanya untuk menimbulkan kesan bahwa perkutut yang dijual adalah perkutut yang bagus. Juga cincin yang asli namun perkutut yang dipasangi cincin bukanlah perkutut turunan perkutut berkualitas. Kasus kedua tersebut biasanya dilakukkan oleh peternak culas yang memanfaatkan nama dari pekutut juaranya. Dia memasangi piyek dari turunan perkutut yang biasa-biasa saja dan memasangi piyek tersebut denagn cincin ciri khas peternakkannya dan dijual dengan harga tinggi setara harga piyek berkualitas. 

Oya sobat, cincin perkutut biasanya bertuliskan nama peternakkan atau nama tertentu atau ciri khas tertentu yang menjadi ciri suatu peternakkan. Cincin perkutut mempunyai standart ukuran 41,. Cincin perkutut dipasangkan pada piyek saat usia piyek dibawah 15 hari. Itu karena kaki piyek perkutut akan tumbuh membesar dengan cepat dan akan sangat susah untuk memasangkan cincin pada kakinya. Cincin yang berukuran selain 41 perlu sobat curigai, biasanya cincin palsu yang dipasangkan pada perkutut berukuran 44. sobat bisa membuka kembali Ciri Perkutut Bangkok sebagai referensi.

DOWNLOAD FILM GRATIS